Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,
maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.(QS. Al-Ankabut:2-3)
Uhh…uhh…uhh..ku hembuskan nafas perlahan-lahan sambil mengelus2 dada
ku, merenungi makna ayat 2-3 dari surat al ankabut yang dari tadi aku
pelototi, dalam..!! makna yang sangat dalam..”Apa iya aku sedang di uji
Allah??” “rintih ku dalam hati..
Rasanya aku belum sanggup dengan ujian Allah ini, ya terhitung bulan Maret 2011 yang lalu aku sakit2an…
Bermula…dari 2 minggu setelah aku mendapat SIM (Surat Izin Menghafal)
dari ustadzah2 ku, aku terbaring sakit, awalnya aku kira hanya demam
biasa bila minum paracetamol, 2-3 hari bisa langsung sembuh..Tapi aneh,
sakit ku malah menjadi2, tulang belakang ku sakit, disertai nyeri pada
persendian, hampir aku tak mampu berdiri..
Walhasil, hari ke 5, aku sembuh…Subhanallah, Allah mengirimkan
kesembuhan lewat teman2 seperjuangan ku dalam menghafal Alquran, mereka
selalu siap sedia jika penghuni rumah alquran sakit, baik dari madu,
minyak but2, habasauda, dan bekam..
Esoknya, aku bisa kembali menghirup udara segar di bawah pohan
rambutan, tempat ku mangkal buat ngafal, tidak hanya aku duduk di bawah
pohon, ada sebagaian santri yang lain tapi jarak kami cukup
berjauhan..Walau JAKARTA cukup terkenal dengan polusinya, tapi Asrama
RQ An-Nadwah cukup sedikit segar karena dikelilingi beberapa pohon
rambutan dan jambu…Terasa Rindang dan teduh..Tapi hari itu, tak sesegar
udara yang ku rasakan, pikiran ku tiba2 saja kalut, dan ayat2 yang ku
hafal tidak masuk2, padahal sudah 5 jam aku duduk di tempat
perjuanganku,
Ahhh…..ahhh…!!!! ada apa dengan mu nisa?? “Lirih ku pelan..
Dada ku membuncah, entah apa yang aku rasakan, tak mampu aku ekspresikannya, hanya kepalaku saja yang terasa nyut..nyut…nyut..
Aku melangkah pelan..menghampiri kak Yusro yang dari tadi mulutnya
sibuk komat kamit menghafal. Saat kak yusro mengambil nafas, aku
bergegas membuka omongan..
“Eh, Afwan nih kak ganggu…
“Kenapa dek ?” Jawabnya singkat
“kok dari tadi aku menghafal gak ada satu ayat pun yang lengket, kenapa susah banget sih kak??
Kak yusro menatapku dan tersenyum..
“kk dlu jg gt kok dek, namanya baru2 menghafal jadi penyesuaian, coba
aja terus dan jgn berputus asa, gak ada yang susah…Inget ya..firman
Allah di surat Taha ayat 2 “ “Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah, terus Allah juga menjelaskan di Surat Al-Qomar ayat 17 “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
Nah, jd adek harus tetap Semangat dan usahanya lebih maksimal..Udah ah kk mau muroja’ah nih..
“owww….iya deh kak, Syukron ya…” jawabku
Shalat Ashar sudah, mandi pun juga sudah..jantung ku semakin
berdebar-debar, jadwal setoran hafalan sudah dimulai 15 menit yang
lalu, tapi kaki ku terasa berat melangkah ke ruang setoran..”Ya Allah
apa yg hrs aku setorkan?”.. Tiba2 terdengar teriakan dari dalam ruangan
“Kak nisa, ayo setoran..sekarang gilirannya kakak…!!! Astagfirullah,
teriakan itu membuat kerja jantungku semakin memompa tak keruan,…
Ku ambil nafas dalam-dalam, “ayo nisa, km harus maju, harus siap menerima apa pun yang terjadi”, ku yakinkan diri ku…
Trek…trekkk.. ku geser kursi di depan ku, aku langsung duduk dengan wajah tegang..
Aku diam”, Ustadzah Fatimah menatapku tajam..”kok diem?? Ayo cepetan mulai…
Lalu ku buka dengan bacaan ta’auwz…terus..tiba2 aku mentok di
pertengahan ayat..ku pejamkan mata sambil berusaha menginggat ayat
selanjutnya…mulutku kaku, tak mampu melanjutkan lagi…hamper 5 menit aku
terdiam kaku,
“Apa aja kerjaan kamu hari ini nisa?, nyetor 2 halaman aja gak bisa,
padahal anti itu punya waktu 24 jam bersama Alquran, kalo ngafal tuh
focus…focus
Tak mampu menjawab, aku hanya tertunduk malu..
“Ya udah sana….saya kasih wktu 5 menit buat ngafal, terus kembali lagi
kesini dengan syarat setoran 2 halaman dan lancaaaaaar……” Tegasnya
tanpa senyum..
Bukannya menghafal, tanggisku malah meledak,….
****
Tiba juga hari minggu yang sudah aku tunggu2, dimana pada hari itu
semua kegiatan tahfidz libur,..saat itu aku tak kemana2, hanya duduk
membaca buku di ruang perpustakaan, sambil mencari-cari tekhnik
menghafal yang mudah… Sudah 2 jam aku duduk di perpustakaan bersama
Ustadzah Mahfudzoh, yang sibuk dengan laptopnya, nampaknya beliau
sedang mengerjakan tugas kuliahnya. Eh, tiba2 beliau mengajak ku makan
mie ayam bareng..wah…wah…baru kali ini aku di ajak makan bareng sama
beliau hehehe..Alih-alih karena malu, beribu alasan ku tolak ajakan
nya,
“syukron ustadzah, nanti aja, ana mau sholat dulu, kan uda adzan magrib tuh ..”
“oh iya ya, yukz kita sholat dulu, tapi setelah sholat anti janji ya
kesini, makan mie ayam ni, soalnya ana gak habis kl makan sendirian…ok”,
“ok”, jawabku sambil berjalan menuju kamar mandi..
kepalaku nyut…nyut lagi, terasa berat sekali, ingin rasanya langsung
berbaring, tapi ustadzah mahfudzoh memanggilku, yah sebagai apresiasi
dan menepati janji, langsung saja ana bergegas melangkah menuju
beliau, tapi………….Pandanganku kabur, kepalaku semakin sakit, sakit
sekali…
Breeeekkkkkkk……….breeeeeekkkkkkkk……Air minum yang ku bawa jatuh,
sementara aku bertahan menumpuhkan tubuhku di dinding, aku
pingsan……setengah sadar dan setengah tak sadar…Semua penghuni asrama
heboh,…
Mataku tak mampu membuka, hanya terdengar suara sayup2…Nisa, bangun..bangun sayang…
Esok paginya, aku sudah sadar, menyantap bubur ayam yang dibeliin kak
Arta, masih terbaring di atas kasur, kepalaku masih sakit, tulang
belakang dan persendian ku nyeri, dan kaki kiri ku kaku tak mampu di
gerakkan..
“ALLAH………..”, Jeriit ku dalam hati..
Tak sadar menetes air mataku……
”Kenapa kaki ku mi?”, tanya ku dengan ami (teman ku yang sebaya
umurnya), “aah..emg kaki anti gak bisa digerakin neng?”, amik panic,
langsung memanggil ustadzah Fatimah…
Ustadzah Fatimah langsung duduk disamping ku, “sini coba saya pijet dulu, mungkin cuma kejang..”,
Sudah 30 menit ustadzah fatimah memijat kaki ku, tapi hasilnya nihil..masih tetap gak bisa digerakkan..
Tak ada yang banyak mereka lakukan, karena pertolongan pertama sudah dilakukan tapi sakit ku masih tak kunjung membaik,
Akhirnya aku harus digendong bila mau ke kamar mandi, makan di siapkan, baju di cuciin…
“Ya Allah…sungguh tak berdaya diri ini, sungguh malu aku dengan teman2,
banyak sekali aku merepoti dan mengambil waktu menghafal mereka untuk
mengurusiku..
Saat setoran hafalan pun, ustadzah fatimah yang menghampiri ku di
kasur, terkadang beliau sambil duduk, terkadang juga berbaring di
samping ku, hikmad menyimak aku setoran atau ujian, terkadang sambil
tertawa menghibur ku…
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah"
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun
kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan
janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh)
surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Hibur ustadzah Fatimah kepadaku sambil membacakan Surat Al Fushilat ayat 30 dengan suara lirih…
****
Sejak hari itu juga, kesehatanku suka labil dan suka kumat2an, bahkan
sudah hampir setiap hari aku merasakan kesakitan di sekujur tubuhku,
setiap jam, setiap menit dan setiap detik…Bertahan !!!...aku tetap
bertahan, tetap berusaha menghafal, tetap muroja’ah, tetap mengikuti
shalat QL berjamaah (1juz), meski terkadang tubuhku tak sanggup berdiri
lama, disebabkan nyeri di tulang belakangku dan nyeri dada…
Hari demi hari ku lalui perjuangan melawan sakitku ditemani sahabat
sejatiku Al-Qur’an, tidak mudah teman, menghafal sambil menahan sakit
yang menjalar disekujur tubuh,..sore itu aku sedang futur..Semangat
kendur, capek…ya aku lelah dengan keadaan tubuh yang sakit2an ini,
emosi ku pun membuncah…..
“ALLAH……………………………………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
ALLAH…….AKU LELAH….!!!!!! “Teriiiaaaak ku lantang di lantai 2, di
ruangan kosong yang masih di renovasi itu membuat suaraku bergema…Sepi
!! tak ada satu orang pun di ruangan itu..
Sambil memukul-mukul dinding, tanggis ku menjadi-jadi…….sambil menahan
sakit, air mata ku tak mampu ku bendung lagi, mengalir deras membasahi
jilbabku……(sudah menjadi kebiasaanku ketika aku tak mampu lagi menahan
rasa sakit, hanya tanggis yang bisa aku lakukan)
“Ya Allah nisa,..anti kenapa?? Sakit lagi?? “, tiba2 Ami sudah ada disampingku..
Aku tak menjawab, hanya tanggis yang terdengar…
Ku tatap dalam wajah Ami, mulut ku mulai membuka “tinggalkan ana
sendirian disini, please, ana pengen sendirian,jgn khawatir…ana baik2
aja”, pintaku pada Ami
Sudah puas dengan tanggisku, aku bergegas turun ke bawah, mengikuti shalat magrib berjamaah…
“Hai, apa kabar jamilah…??”, sapa ustadzah Fatimah
“baik”, jawabku…tapi ia menatapku tajam, semakin dalam tatapannya,
mungkin dia heran melihat muka ku yang memerah dan mata yang bengkak…..
“Habis nanggis?”, tanya nya heran..
Hanya senyum yang ku lontarkan kepadanya, bergegas aku langsung sholat sunnah rawatib..
***
Pagi yang cerah, secerah hatiku yang mulai beresemangat lagi..entah
energi dari mana, diriku seperti di setrum aliran listrik, berdiri
tegap..hari ini aku mencari suasana baru, menghafal di ruang
perpustakaan, ternyata kak Mayar sudah dari tadi duduk menghafal di
perpustakaan.
“boleh gabung ya kak?”, basa basiku…Ia menjawab dengan senyum manisnya,
Ku buka lembaran mushaf ku, ku mulai berjuang bersama bait-bait
lantunan ayat-ayat cinta Allah….Subhanallah,….aku takjub, 1 halaman
mushaf selesai dalam waktu 30 menit, ini benar-benar di luar
kesadaranku, walhasil, hanya membutuhkan waktu 1 jam bagiku untuk
menghafal 2 halaman mushaf….selanjutnya tinggal muroja’ah mempelancar
hafalan…Demi Allah, innama’al ‘usri yusro, wa innama’al ‘usri yusro,
Allah memberikan kemudahan menghafal kepadaku, meski sambil menahan
sakit ketika menghafal, tapi diselang muroja’ah sakit ku malah
menjadi-jadi, rasanya badan ini remuk semua, tak kuasa menahan sakit,
aku menanggis sambil menundukan kepala di atas meja..Kak Mayar binggung
melihat tingkah ku, ia melangkah mendekati ku..
“Sabar ya dek,” Nasihatnya,…lalu dipeluknya aku sementara tangannya
mengusap-ngusap ubun-ubun kepalaku. “laa yukalifullahu nafsan illa
wus’aha dek”, lanjutnya…
Ku tegakkan kepalaku, ku usap tetesan air mataku, “benar, aku harus kuat”, batin ku..
Sore ini, aku mendapat giliran pertama kali menyetor hafalan, Alhamdulillah aku menyetor 2 halaman dan lancar,…
“Barakallah….barakallah…barakallah…tetap semangat ya?”, ucap ustadzah
Fatimah setelah mendengarkan setoran ku…Senyum lebarnya membuat aku
jadi Ge-Er hehehe…^_*
Aku masih duduk di ruang setoran sambil muroja’ah hafalanku, sementara
kak Yusro yang duduk disampingku, sibuk memintaku memberi soal ujian
buatnya…kami pun larut saling tukar soal ayat-ayat yang sudah kami
hafal…Entah, sudah sampai ayat dimana, aku tak lagi terlalu
memperhatikan kak Yusro, lama kelamaan suara kak yusro dan suara teman2
yg sdg setoran hilang seketika dari pendengaranku..kepalaku tersandar
di meja computer, lemas tak berdaya !!! kesadaranku hilang.!!
“Hei nisa, kok stop…ah tidur aja kerjaannya”, celetuk kak Yusro
Setelah itu aku tak tau apa2 lagi….
Ruh ku seperti pergi dari jasadku,..Meski pingsan masih ada sedikit
kesadaran yang ku rasakan, tapi gelap ruangan itu gelap, semua badanku
tak sanggup aku gerakan, Hanya Allah yang terlukis di pandangan gelap
itu, terekam ulang memori-memori masa lalu ku, dosa-dosaku…dalam gelap
itu ingin rasanya menanggis, tapi sulit, aku seperti tak sedang berada
di jasadku…Sayup-sayup terdengar…”pingsan,,,tidak tidur..tidak tidur”,
Aku berusaha menggerakkan tanganku, namun kaku, kepalaku sakit….
“Ar-rahman………Fabiayialairobbiqumatukasiban….”, suara sayup dari murrottal, air mataku menetes mendengarnya, lalu terdengar……..
“Nisa pasti kuat, ingat kedua orang tua anti, mereka menunggu anti
menjadi hafidzoh, ingat semua cita2 anti…ayo bangun Nisaa..buka
matanya, pasti bisa…Nisa kuat, nisa kuat…”, hanya itu yang bisa ku
tangkap selebihnya aku tak tau……..
***
Entah sudah berapa jam aku pingsan, kini mataku perlahan-lahan membuka
meski terkadang ku pejamkan lagi, berat…….hari sudah larut malam, aku
di pindahkan ke ruang tidur…Di sana ustadzah Fatimah sudah menunggu ku,
sesekali dia memijat jari-jari kaki ku dan menyuapi sari kurma dan
obat herbal sambil mencandai ku……Kak yusro dan ami tidur di sampingku,
menemaniku….
Minggu pagi, kami semua kumpul di musholla, jadwal periksa buku
mutaba’ah para santri, yang di periksa oleh ustadzah Fatimah…semua muka
para santri tegang, ada yang menunduk..bila buku mutaba’ahnya di buka
oleh ustadzah…hingga akhirnya buku mutaba’ah ku yang di buka lalu
diperiksa ustadzah..
“Subhanallah, tilawah cukup, muroja’ah jalan, dan setoran lancar”, ucapnya sambil membolak balik lembaran mutaba’ah ku…
“hem….seharusnya antuna belajar dari Nisa, dalam keadaan sakit
setorannya lancar, menahan rasa sakit masih bisa ngafal 2 halaman,
sementara antuna orang yang normal tidak mampu menyetor 2 halaman,
setoran mandet-mandet…”,
Aku pun langsung tertunduk tak enak, “Astagfirullah…ya Allah ampuni dosa2 hamba”,
Aku duduk termenung di ruang perpustakaan, buku yang dari tadi ku
pegang belum juga aku baca, aku masih teringat kata2 ustadzah
Fatimah…”aku berlindung kepada MU dari rasa ujub”, doaku..
“hei…kok ngelamun sih?”, ……
Teguran ustadzah Fatimah membuyarkan pikiranku,..”eh, ustadzah…”,
Tangannya merangkul buku kecil di rak, lalu bergegas melangkah keluar perpus,
“Ustadzah………”, panggilku
“ya…”,
“Maaf ni ustadzah, ana kok jadi gak enak sejak ustadzah bilang ke
teman2 harus belajar dari ana, bukankah masih banyak kekurangan ana,
ana benar2 takut nanti jadi ujub, lagian apa yang ustadzah lihat belum
tentu benar..”,
Dia tersenyum manis, lalu ku balas dengan kerutan alisku…
“Nisa sholehah, sya gak bermaksud tuh buat kamu ujub, sy hanya ingin
mereka itu berfikir dan mengambil pelajaran dari kehidupanmu,
seharusnya kamu senang karena kehadiranmu orang-orang jadi bisa
mengambil pelajaran, udah deh jangan mikir aneh-aneh…” jawabnya sambil
mengelus-ngelus ubun2 kepalaku dengan tangannya
“ya..ustadzah”, angguk ku
“ok nisa manis…cantik…hehehe…,” dia semakin memanjakan ku dengan elusan tangannya di ubun2 kepalaku..
Jarum jam menunjukan pukul 20:00 malam, jadwal muroja’ah dimulai, semua
santri bertebaran mencari posisi nyaman buat muroja’ah, sementara aku
muroja’ah di atas kasur, sakit ku kumat lagi, terkulai lemas, belum
lama muroja’ah aku terlelap tidur..
aku terbangun dari lelap tidur ku, gelap…lampu kamar sudah dimatikan
hanya ada sinar cahaya dari luar teras..ku lihat arloji ku yang
melingkar di tangan kiri ku, menunjukan pukul 12 malam,
Astagfirullah…sentak ku, aku tertidur, aku belum menyelesaikan
muroja’ah ku…ku putuskan untuk melanjutkan muroja’ah, lalu aku keluar
kamar menuju teras, ku ambil kursi dan ku buka mushaf kecil yang
berwarna hijau, mushaf cantik yang sudah menjadi saksi perjuanganku,
yang menjadi teman sejatiku dikala aku sakit…..Ku lantunkan ayat-ayat
cinta Allah beriring hembusan angin segar, dingin merasuk ke tulang
rusukku, bintang-bintang bertebaran seolah sedang menyapaku….
“wabasyri ladzina amanuwa amisholihati annalahum jannatii tajri mi……”,
tiba-tiba aku dikagetkan dengan sepucuk surat yang jatuh tepat di
mushafku, aku berhenti di tengah ayat…”Surat apa ini ya…emangnya siapa
sih ngirim surat tengah malem gini, iiih…”, aku heran sambil membuka
surat itu dan membacanya…….
Untuk Nisa (Afwan ngagetin….^_^)
Subhanallah………………^_^
Barakallah Fiik Ya Ukhti…….Syafakillah Kharun Syifa…
Sayup2 suara syahdu…kirain siapa, ternyata eh ternyata…
Istiqomalah dek, kakak salut dlm kondisi bagaimanapun, bahkan saat org2
terlelap, kau mampu melantunkan ayat2 cinta itu, Semangatmu yg
bergelora Insya Allah dpt mengalahkan kondisi yang tak mendukungmu utk
bermujahadah…..
With love,
hamba allah di lantai 2
(to be continue)