Ukhuwah yang di bangun atas kecintaan pada Allah, adalah ukhuwah yang
akan bermuara pada ketaatan. Tidak sekedar ukhuwah yang hanya manis
lisan berkata. Namun hati lah yang bermain. Ukhuwah ini tertanjap tajam
di relung hati yang bersih. Apabila dua orang yang bertemu dan berpisah
hanya karena Allah, maka mereka pun akan di naungi Allah kelak di
Akhirat.
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada
hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.(1)Pemimpin yang adil,
(2) Seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada
Rabbnya, (3) Seorang yang hatinya selalu terikat pada masjid, (4) Dua
orang yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, berkumpul
dan berpisah karena Allah pula, (5) Seorang lelaki yang di ajak zina
oleh wanita yang kaya dan cantik tapi ia menolaknya seraya berkata ‘Aku
takut kepada Allah’, (6) Seseorang yang bersedekah dengan
menyembuyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
dinfaqkan oleh tangan kanannya, serta (7) Seorang yang berzikir kepada
Allah di kala sendiri hingga kedua matanya basah karena
menangis.” (Shohih Bukhari, Hadits no 620)
Ukhuwah itu akan melahirkan sebuah cinta suci. Namun, bila kita mencintai saudaranya, maka beritahulah kepadanya,
Apabila seseorang di antara kalian mencintai saudaranya, maka hendaklah ia memberitahunya (HR. Tarmidzi)
Kenapa kita mesti memberitahu ? ya karena agar cintai tersebut akan
bertambah, bila dia mengetahui kamu mencintai dia, maka dia pun akan
mencintai mu, dan bila dia juga mencintai mu maka bertambah kuatlah
cinta itu. Mencintai sesama saudara, sangatlah di anjurkan Islam.
Tetapi, ukhuwah itu tidak lah stop hanya di lisan, maka ukhuwah itu akan
berkembang menjadi doa, nasihat, dan tolong menolong dalam kebaikan.
Maka jika ukhuwah itu sudah menjelma doa, nasihat, tolong menolong,
sudah dipastikan hati lah yang sedang bermain. Hatilah yang akan
merasakan bila dia saudara kita tengah sakit, hatilah yang merasakan
bila dia tengah susah, hatilah yang merasakan bila dia tengah berbahagia
dengan prestasinya. Sungguh indah memang! Namun hati yang bersih saja
yang bisa merasakan hal tersebut, hati yang dipenuhi cinta karena Allah
saja. Bukan hati yang busuk ! bukan ukhuwah yang dibangun karena nafsu
dunia. Hati yang bersih inilah yang akan rela berkorban demi saudaranya,
hati yang rela mendahului keperluan saudaranya terlebih dahulu daripada
keperluan pribadinya.
Belum di anggap beriman sesorang itu, sebelum dia mencintai saudaranay,
sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri (HR. Bukhari Muslim)
Maka hati yang bersih itu akan merasa sakit bila saudaranya sakit, dia
akan menanggis meminta kesembuhan saudaranya, hati yang selalu berdoa
untuk saudara yang sedang di landa kesusahan. Air mata ukhuwah itu
mengalir di sepertiga malam terakhir.
Orang Muslim yang mendoakan orang lain secara diam-diam, akan disambut
oleh malaikat dengan berkata,"Kau seperti yang kau doakan". (HR. Muslim)
Bergunjanglah 'arsy, doa yang kuat dengan keteguhan hati itu pun akan di
ijabah Allah. Maka hati-hati mereka pun akan di satukan oleh Allah,
walau jarak memisahkan, rasa rindu yang disampaikan lewat lantunan
doa-doa, meminta Allah saja lah yang membawa rasa rindu itu di dalam
relung hati saudaranya yang jauh. Karena Allah lah yang menguasai setiap
hati manusia.
Ukhuwah hati pun akan menjelma menjadi nasihat. Nasihat yang baik meski
itu pahit di dengar, namun itulah hakikat persaudaraan, hati tidak
tenang bila saudara berada di tengah kemaksiatan. Dan ukhuwah hati yang
menjelma menjadi tolong menolong. dia akan bersedia mengorbankan apa pun
untuk saudaranya, menolong saudaranya sebelum saudaranya meminta. Namun
di zaman sekarang sungguh susah mencari teman seperti itu. Maka sebuah
karunia Allah, jika engkau telah menemui dia. Jagalah saudara mu dalam
ketaatan.
Sungguh Indah jalan ini, jika bersama orang yang ku cintai karena Allah....
Hati- hati yang bersatu karena ketaatan pada Mu Ya Rabb........
Teman yang menasihati, membimbing, berbagi, dan saling mendoakan.........
Biarlah, ku hanturkan Ayat- ayat doa bersama semilir hembusan angin sepertiga malam,
untuk mu, untuk ku, untuk dakwah ini, untuk ummat ini........
Karena Allah, Karena Alquran kita di pertemukan.....
maka, berpisah pun karena Allah..........
untuk mu yang jauh raga nya bersama ku......
Saksikan lah, hati ini bersama mu,..........
hati yang bersama menjaga kalam Allah.....
Berharap perjumpaan di dunia dan di taman Huffazh akhirat....
Buat dikau yang sedang menuntut ilmu nun jauh disana.......
Uhibbukifillah yaaaaaa............ Habibatiiiiiii..........
0 komentar:
Posting Komentar