[/gigya width="200" height="200" src=" http://www.widgipedia.com/widgets/orido/RamadhanSound-4551-8192_134217728.widget?__install_id=1248336094072&__view=expanded" quality="autohigh" loop="false" wmode="transparent" menu="false" allowScriptAccess="sameDomain" ]

Rabu, 20 Juni 2012

Berjuang Bersama Surat Cinta (part 1)

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.(QS. Al-Ankabut:2-3)

Uhh…uhh…uhh..ku hembuskan nafas perlahan-lahan sambil mengelus2 dada ku, merenungi makna ayat 2-3 dari surat al ankabut yang dari tadi aku pelototi, dalam..!! makna yang sangat dalam..”Apa iya aku sedang di uji Allah??” “rintih ku dalam hati..
Rasanya aku belum sanggup dengan ujian Allah ini, ya terhitung bulan Maret 2011 yang lalu aku sakit2an…

Bermula…dari 2 minggu setelah aku mendapat SIM (Surat Izin Menghafal) dari ustadzah2 ku, aku terbaring sakit, awalnya aku kira hanya demam biasa bila minum paracetamol, 2-3 hari bisa langsung sembuh..Tapi aneh, sakit ku malah menjadi2, tulang belakang ku sakit, disertai nyeri pada persendian, hampir aku tak mampu berdiri..
Walhasil, hari ke 5, aku sembuh…Subhanallah, Allah mengirimkan kesembuhan lewat teman2 seperjuangan ku dalam menghafal Alquran, mereka selalu siap sedia jika penghuni rumah alquran sakit, baik dari madu, minyak but2, habasauda, dan bekam..

Esoknya, aku bisa kembali menghirup udara segar di bawah pohan rambutan, tempat ku mangkal buat ngafal, tidak hanya aku duduk di bawah pohon, ada sebagaian santri yang lain tapi jarak kami cukup berjauhan..Walau JAKARTA cukup terkenal dengan polusinya, tapi Asrama RQ An-Nadwah cukup sedikit segar karena dikelilingi beberapa pohon rambutan dan jambu…Terasa Rindang dan teduh..Tapi hari itu, tak sesegar udara yang ku rasakan, pikiran ku tiba2 saja kalut, dan ayat2 yang ku hafal tidak masuk2, padahal sudah 5 jam aku duduk di tempat perjuanganku,

Ahhh…..ahhh…!!!! ada apa dengan mu nisa?? “Lirih ku pelan..
Dada ku membuncah, entah apa yang aku rasakan, tak mampu aku ekspresikannya, hanya kepalaku saja yang terasa nyut..nyut…nyut..
Aku melangkah pelan..menghampiri kak Yusro yang dari tadi  mulutnya sibuk komat kamit menghafal. Saat kak yusro mengambil nafas, aku bergegas membuka omongan..

“Eh, Afwan nih kak ganggu…
“Kenapa dek ?” Jawabnya singkat
“kok dari tadi aku menghafal gak ada satu ayat pun yang lengket, kenapa susah banget sih kak??

Kak yusro menatapku dan tersenyum..

“kk dlu jg gt kok dek, namanya baru2 menghafal jadi penyesuaian, coba aja terus dan jgn berputus asa, gak ada yang susah…Inget ya..firman Allah di surat Taha ayat 2 “ “Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah, terus Allah juga menjelaskan di Surat Al-Qomar ayat 17 “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
Nah, jd adek harus tetap Semangat dan usahanya lebih maksimal..Udah ah kk mau muroja’ah nih..

“owww….iya deh kak, Syukron ya…” jawabku

Shalat Ashar sudah, mandi pun juga sudah..jantung ku semakin berdebar-debar, jadwal setoran hafalan sudah dimulai 15 menit yang lalu, tapi kaki ku terasa berat melangkah ke ruang setoran..”Ya Allah apa yg hrs aku setorkan?”.. Tiba2 terdengar teriakan dari dalam ruangan “Kak nisa, ayo setoran..sekarang gilirannya kakak…!!! Astagfirullah, teriakan itu membuat  kerja jantungku semakin memompa tak keruan,…
Ku ambil nafas dalam-dalam, “ayo nisa, km harus maju, harus siap menerima apa pun yang terjadi”, ku yakinkan diri ku…

Trek…trekkk.. ku geser kursi di depan ku, aku langsung duduk dengan wajah  tegang..
Aku diam”, Ustadzah Fatimah menatapku tajam..”kok diem?? Ayo cepetan mulai…
Lalu ku buka dengan bacaan ta’auwz…terus..tiba2 aku mentok di pertengahan ayat..ku pejamkan mata sambil berusaha menginggat ayat selanjutnya…mulutku kaku, tak mampu melanjutkan lagi…hamper 5 menit aku terdiam kaku,

“Apa aja kerjaan kamu hari ini nisa?, nyetor 2 halaman aja gak bisa, padahal anti itu punya waktu 24 jam bersama Alquran, kalo ngafal tuh focus…focus

Tak mampu menjawab, aku hanya tertunduk malu..

“Ya udah sana….saya kasih wktu 5 menit buat ngafal, terus kembali lagi kesini dengan syarat setoran 2 halaman dan lancaaaaaar……” Tegasnya tanpa senyum..

Bukannya menghafal, tanggisku malah meledak,….

                                                ****

Tiba juga hari minggu yang sudah aku tunggu2, dimana pada hari itu semua kegiatan tahfidz libur,..saat itu aku tak kemana2, hanya duduk membaca buku di ruang perpustakaan, sambil mencari-cari tekhnik menghafal yang mudah… Sudah 2 jam aku duduk di perpustakaan bersama Ustadzah Mahfudzoh, yang sibuk dengan laptopnya, nampaknya beliau sedang mengerjakan tugas kuliahnya. Eh, tiba2 beliau mengajak ku makan mie ayam bareng..wah…wah…baru kali ini aku di ajak makan bareng sama beliau hehehe..Alih-alih karena malu, beribu alasan ku tolak ajakan nya,

 “syukron ustadzah, nanti aja, ana mau sholat dulu, kan uda adzan magrib tuh ..”
“oh iya ya, yukz kita sholat dulu, tapi setelah sholat anti janji ya kesini, makan mie ayam ni, soalnya ana gak habis kl makan sendirian…ok”,
“ok”, jawabku sambil berjalan menuju kamar mandi..

kepalaku nyut…nyut lagi, terasa berat sekali, ingin rasanya langsung berbaring, tapi ustadzah mahfudzoh memanggilku, yah sebagai apresiasi dan menepati janji,  langsung saja ana bergegas melangkah menuju beliau, tapi………….Pandanganku kabur, kepalaku semakin sakit, sakit sekali…

Breeeekkkkkkk……….breeeeeekkkkkkkk……Air minum yang ku bawa jatuh, sementara aku bertahan menumpuhkan tubuhku di dinding, aku pingsan……setengah sadar dan setengah tak sadar…Semua penghuni asrama heboh,…
Mataku tak mampu membuka, hanya terdengar suara sayup2…Nisa, bangun..bangun sayang…


Esok paginya, aku sudah sadar, menyantap bubur ayam yang dibeliin kak Arta, masih terbaring di atas kasur, kepalaku masih sakit, tulang belakang dan persendian ku nyeri, dan kaki kiri ku kaku tak mampu di gerakkan..
“ALLAH………..”, Jeriit ku dalam hati..
Tak sadar menetes air mataku……

”Kenapa kaki ku mi?”, tanya ku dengan ami (teman ku yang sebaya umurnya), “aah..emg kaki anti gak bisa digerakin neng?”, amik panic, langsung memanggil ustadzah Fatimah…
Ustadzah Fatimah langsung duduk disamping ku, “sini coba saya pijet dulu, mungkin cuma kejang..”,

Sudah 30 menit ustadzah fatimah memijat kaki ku, tapi hasilnya nihil..masih tetap gak bisa digerakkan..
Tak ada yang banyak mereka lakukan, karena pertolongan pertama sudah dilakukan tapi sakit ku masih tak kunjung membaik,
Akhirnya aku harus digendong bila mau ke kamar mandi, makan di siapkan, baju di cuciin…

“Ya Allah…sungguh tak berdaya diri ini, sungguh malu aku dengan teman2, banyak sekali aku merepoti dan mengambil waktu menghafal mereka untuk mengurusiku..

Saat setoran hafalan pun, ustadzah fatimah yang menghampiri ku di kasur, terkadang beliau sambil duduk, terkadang juga berbaring di samping ku, hikmad menyimak aku setoran atau ujian, terkadang sambil tertawa menghibur ku…


Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Hibur ustadzah Fatimah kepadaku sambil membacakan Surat Al Fushilat ayat 30 dengan suara lirih…

                                                                             ****




Sejak hari itu juga, kesehatanku suka labil dan suka kumat2an, bahkan sudah hampir setiap hari aku merasakan kesakitan di sekujur tubuhku, setiap jam, setiap menit dan setiap detik…Bertahan !!!...aku tetap bertahan, tetap berusaha menghafal, tetap muroja’ah, tetap mengikuti shalat QL berjamaah (1juz), meski terkadang tubuhku tak sanggup berdiri lama, disebabkan nyeri di tulang belakangku dan nyeri dada…
Hari demi hari ku lalui perjuangan melawan sakitku ditemani sahabat sejatiku Al-Qur’an, tidak mudah teman, menghafal sambil menahan sakit yang menjalar disekujur tubuh,..sore itu aku sedang futur..Semangat kendur, capek…ya aku lelah dengan keadaan tubuh yang sakit2an ini, emosi ku pun membuncah…..



“ALLAH……………………………………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
ALLAH…….AKU LELAH….!!!!!! “Teriiiaaaak ku lantang di lantai 2, di ruangan kosong yang masih di renovasi itu membuat suaraku bergema…Sepi !! tak ada satu orang pun di ruangan itu..
Sambil memukul-mukul dinding, tanggis ku menjadi-jadi…….sambil menahan sakit, air mata ku tak mampu ku bendung lagi, mengalir deras membasahi jilbabku……(sudah menjadi kebiasaanku ketika aku tak mampu lagi menahan rasa sakit, hanya tanggis yang bisa aku lakukan)

“Ya Allah nisa,..anti kenapa?? Sakit lagi?? “, tiba2 Ami sudah ada disampingku..
Aku tak menjawab, hanya tanggis yang terdengar…

Ku tatap dalam wajah Ami, mulut ku mulai membuka “tinggalkan ana sendirian disini, please, ana pengen sendirian,jgn khawatir…ana baik2 aja”, pintaku pada Ami

Sudah puas dengan tanggisku, aku bergegas turun ke bawah, mengikuti shalat magrib berjamaah…

“Hai, apa kabar jamilah…??”, sapa ustadzah Fatimah
“baik”, jawabku…tapi ia menatapku tajam, semakin dalam tatapannya, mungkin dia heran melihat muka ku yang memerah dan mata yang bengkak…..

“Habis nanggis?”, tanya nya heran..

Hanya senyum yang ku lontarkan kepadanya, bergegas aku langsung sholat sunnah rawatib..

                                                ***

Pagi yang cerah, secerah hatiku yang mulai beresemangat lagi..entah energi dari mana, diriku seperti di setrum aliran listrik, berdiri tegap..hari ini aku mencari suasana baru, menghafal di ruang perpustakaan, ternyata kak Mayar sudah dari tadi duduk menghafal di perpustakaan.

“boleh gabung ya kak?”, basa basiku…Ia menjawab dengan senyum manisnya,

Ku buka lembaran mushaf ku, ku mulai berjuang bersama bait-bait lantunan ayat-ayat cinta Allah….Subhanallah,….aku takjub, 1 halaman mushaf selesai dalam waktu 30 menit, ini benar-benar di luar kesadaranku, walhasil, hanya membutuhkan waktu 1 jam bagiku untuk menghafal 2 halaman mushaf….selanjutnya tinggal muroja’ah mempelancar hafalan…Demi Allah, innama’al ‘usri yusro, wa innama’al ‘usri yusro, Allah memberikan kemudahan menghafal kepadaku, meski sambil menahan sakit ketika menghafal, tapi diselang muroja’ah sakit ku malah menjadi-jadi, rasanya badan ini remuk semua, tak kuasa menahan sakit, aku menanggis sambil menundukan kepala di atas meja..Kak Mayar binggung melihat tingkah ku, ia melangkah mendekati ku..

“Sabar ya dek,” Nasihatnya,…lalu dipeluknya aku sementara tangannya mengusap-ngusap ubun-ubun kepalaku. “laa yukalifullahu nafsan illa wus’aha dek”, lanjutnya…

Ku tegakkan kepalaku, ku usap tetesan air mataku, “benar, aku harus kuat”, batin ku..

Sore ini, aku mendapat giliran pertama kali menyetor hafalan, Alhamdulillah aku menyetor 2 halaman dan lancar,…

“Barakallah….barakallah…barakallah…tetap semangat ya?”, ucap ustadzah Fatimah setelah mendengarkan setoran ku…Senyum lebarnya membuat aku jadi Ge-Er hehehe…^_*

Aku masih duduk di ruang setoran sambil muroja’ah hafalanku, sementara kak Yusro yang duduk disampingku, sibuk memintaku memberi soal ujian buatnya…kami pun larut saling tukar soal ayat-ayat yang sudah kami hafal…Entah, sudah sampai ayat dimana, aku tak lagi terlalu memperhatikan kak Yusro, lama kelamaan suara kak yusro dan suara teman2 yg sdg setoran hilang seketika dari pendengaranku..kepalaku tersandar di meja computer, lemas tak berdaya !!! kesadaranku hilang.!!

“Hei nisa, kok stop…ah tidur aja kerjaannya”, celetuk kak Yusro

Setelah itu aku tak tau apa2 lagi….
Ruh ku seperti pergi dari jasadku,..Meski pingsan masih ada sedikit kesadaran yang ku rasakan, tapi gelap ruangan itu gelap, semua badanku tak sanggup aku gerakan, Hanya Allah yang terlukis di pandangan gelap itu, terekam ulang memori-memori masa lalu ku, dosa-dosaku…dalam gelap itu ingin rasanya menanggis, tapi sulit, aku seperti tak sedang berada di jasadku…Sayup-sayup terdengar…”pingsan,,,tidak tidur..tidak tidur”,
Aku berusaha menggerakkan tanganku, namun kaku, kepalaku sakit….

“Ar-rahman………Fabiayialairobbiqumatukasiban….”, suara sayup dari murrottal, air mataku menetes mendengarnya, lalu terdengar……..

“Nisa pasti kuat, ingat kedua orang tua anti, mereka menunggu anti menjadi hafidzoh, ingat semua cita2 anti…ayo bangun Nisaa..buka matanya, pasti bisa…Nisa kuat, nisa kuat…”, hanya itu yang bisa ku tangkap selebihnya aku tak tau……..

                                                            ***

Entah sudah berapa jam aku pingsan, kini mataku perlahan-lahan membuka meski terkadang ku pejamkan lagi, berat…….hari sudah larut malam, aku di pindahkan ke ruang tidur…Di sana ustadzah Fatimah sudah menunggu ku, sesekali dia memijat jari-jari kaki ku dan menyuapi sari kurma dan obat herbal sambil mencandai ku……Kak yusro dan ami tidur di sampingku, menemaniku….
Minggu pagi, kami semua kumpul di musholla, jadwal periksa buku mutaba’ah para santri, yang di periksa oleh ustadzah Fatimah…semua muka para santri tegang, ada yang menunduk..bila buku mutaba’ahnya di buka oleh ustadzah…hingga akhirnya buku mutaba’ah ku yang di buka lalu diperiksa ustadzah..

“Subhanallah, tilawah cukup, muroja’ah jalan, dan setoran lancar”, ucapnya sambil membolak balik lembaran mutaba’ah ku…


“hem….seharusnya antuna belajar dari Nisa, dalam keadaan sakit setorannya lancar, menahan rasa sakit masih bisa ngafal 2 halaman, sementara antuna orang yang normal tidak mampu menyetor 2 halaman, setoran mandet-mandet…”,

Aku pun langsung tertunduk tak enak, “Astagfirullah…ya Allah ampuni dosa2 hamba”,

Aku duduk termenung di ruang perpustakaan, buku yang dari tadi ku pegang belum juga aku baca, aku masih teringat kata2 ustadzah Fatimah…”aku berlindung kepada MU dari rasa ujub”, doaku..

“hei…kok ngelamun sih?”, ……

Teguran ustadzah Fatimah membuyarkan pikiranku,..”eh, ustadzah…”,
Tangannya merangkul buku kecil di rak, lalu bergegas melangkah keluar perpus,

“Ustadzah………”, panggilku
“ya…”,
“Maaf ni ustadzah, ana kok jadi gak enak sejak ustadzah bilang ke teman2 harus belajar dari ana, bukankah masih banyak kekurangan ana, ana benar2 takut nanti jadi ujub, lagian apa yang ustadzah lihat belum tentu benar..”,

Dia tersenyum manis, lalu ku balas dengan kerutan alisku…

“Nisa sholehah, sya gak bermaksud tuh buat kamu ujub, sy hanya ingin mereka itu berfikir dan mengambil pelajaran dari kehidupanmu, seharusnya kamu senang karena kehadiranmu orang-orang jadi bisa mengambil pelajaran, udah deh jangan mikir aneh-aneh…” jawabnya sambil mengelus-ngelus ubun2 kepalaku dengan tangannya

“ya..ustadzah”, angguk ku

“ok nisa manis…cantik…hehehe…,” dia semakin memanjakan ku dengan elusan tangannya di ubun2 kepalaku..





Jarum jam menunjukan pukul 20:00 malam, jadwal muroja’ah dimulai, semua santri bertebaran mencari posisi nyaman buat muroja’ah, sementara aku muroja’ah di atas kasur, sakit ku kumat lagi, terkulai lemas, belum lama muroja’ah aku terlelap tidur..

aku terbangun dari lelap tidur ku, gelap…lampu kamar sudah dimatikan hanya ada sinar cahaya dari luar teras..ku lihat arloji ku yang melingkar di tangan kiri ku, menunjukan pukul 12 malam, Astagfirullah…sentak ku, aku tertidur, aku belum menyelesaikan muroja’ah ku…ku putuskan untuk melanjutkan muroja’ah, lalu aku keluar kamar menuju teras, ku ambil kursi dan ku buka mushaf kecil yang berwarna hijau, mushaf cantik yang sudah menjadi saksi perjuanganku, yang menjadi teman sejatiku dikala aku sakit…..Ku lantunkan ayat-ayat cinta Allah beriring hembusan angin segar, dingin merasuk ke tulang rusukku, bintang-bintang bertebaran seolah sedang menyapaku….

wabasyri ladzina amanuwa amisholihati annalahum jannatii tajri mi……”,  tiba-tiba aku dikagetkan dengan sepucuk surat yang jatuh tepat di mushafku, aku berhenti di tengah ayat…”Surat apa ini ya…emangnya siapa sih ngirim surat tengah malem gini, iiih…”, aku heran sambil membuka surat itu dan membacanya…….

Untuk Nisa (Afwan ngagetin….^_^)


Subhanallah………………^_^

Barakallah Fiik Ya Ukhti…….Syafakillah Kharun Syifa…

Sayup2 suara syahdu…kirain siapa, ternyata eh ternyata…
Istiqomalah dek, kakak salut dlm kondisi bagaimanapun, bahkan saat org2 terlelap, kau mampu melantunkan ayat2 cinta itu, Semangatmu yg bergelora Insya Allah dpt mengalahkan kondisi yang tak mendukungmu utk bermujahadah…..


                                                                                             With love,

                                                                                            hamba allah di lantai 2



(to be continue)

0 komentar:

Posting Komentar