[/gigya width="200" height="200" src=" http://www.widgipedia.com/widgets/orido/RamadhanSound-4551-8192_134217728.widget?__install_id=1248336094072&__view=expanded" quality="autohigh" loop="false" wmode="transparent" menu="false" allowScriptAccess="sameDomain" ]

Kamis, 14 Juni 2012

Indahnya Menghafal alquran

Kemudahan dan kelancaran ketika menghafal al-Qur’an adalah dambaan setiap calon penghafal. Begitu pula keinginan untuk bisa membaca / tilawah secara baik dan benar. Tidak ada kebahagiaan bagi mereka yang sadar akan tilawah yang baik dan hafalan yang lancar selain bisa lancar. Betul, khan? Saya yakin itu. Karena saya sendiri pernah mengalaminya dahulu sebelum anda.

Dan memang benar, begitulah rasanya....
Tapi, biasanya bagi orang yang belum pernah menghafal al-Qur’an atau baru memahami keutamaan menghafal, kemudian melakukannya, maka ada saja kendala yang menghadang di tengah jalan. Seringkali semua kendala ini menghambat keinginannya untuk bisa baca al-Qur’an. Nah, apabila itu anda rasakan ketika belajar al-Qur’an, sadarilah bahwa itu adalah tantangan bagi anda. Dan Allah sendiri hendak melihat keseriusan dan usaha anda itu. Seberapa seriuskah diri anda berkorban untuk sesuatu yang mahal dan mulia nilainya di sisi Allah? Sudah sejauh manakah pengorbanan yang anda kerahkan untuk meraih cita-cita mulia itu?? Ini pertanyaan-pertanyaan sederhana yang harus anda perhatikan.
Biar lebih jelasnya, mari kita simak ayat berikut:

ولقد يسرنا القرآن للذكر فهل من مدكر
Artinya: “Sungguh, telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk (dipelajari). Maka adakah orang yang mengambil pelajaran.”(Qs Al-Qomar: 17)

...Coba anda buka surat al-Qomar di atas. Setidaknya Allah menyebutkan ayat yang sama sampai 4 kali. Artinya apa?? Artinya bahwa belajar al-Qur’an dalam arti yang luas itu sangat mudah sekali. Saking mudahnya Allah tegaskan 4 kali dalam satu surat. .

Asal kita tahu saja yaah, semua kemudahan-kemudahan itu akan kita rasakan ketika kita benar-benar tarkiz (konsentrasi) meluangkan waktu dan pikiran kita untuk mempelajarinya...

Kalimat يسرنا yang berarti “telah Kami mudahkan” pada ayat di atas mengisyaratkan bahwa sebelum kita-kita ini, dahulu sudah ada orang-orang yang menikmati dan memperoleh kemudahan al-Qur’an ini. Bahkan kemudahan mempelajari al-Qur’an ini membuat mereka menjadi ketagihan untuk selalu membacanya setiap saat. Baik dalam shalat, kesendiran dan dalam perjalanan ataupun ketika bekerja. Bukan itu saja. Malah, inspirasi yang mereka peroleh dari hasil menghafal dan mentadabburi itu membuat mereka banyak menghasilkan karya-karya monumental. Sebut saja, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Syafi’i, Ibnu Taimiyyah, Khotib al-Baghdadi, Imam Thobari dan Imam Ghazali dan masih banyak lagi yang lainnya..

...Tahukah anda bahwa al-Qur’an telah menggerakan mereka menjadi ulama yang besar dan disegani di zamannya...

Ternyata, sebagian besar mereka hafal al-Qur’an pada saat usia belia. Dan ketika besar mereka menjadi ulama besar. Itu dikarenakan orang tua mereka mendidik mereka untuk menjadi ulama besar. Keluarga yang memegang teguh ajaran Islam, lingkungan yang mendukung dan teman-teman sejawat yang sholeh telah membuat mereka cepat matang dan tumbuh dewasa, khususnya dalam cara berpikirnya...

Itulah keberkahan al-Qur’an....

Tentang secret menghafal itu sendiri, Imam Syafi’i pernah mengasih kita resep tokcer, yaitu:

شكوت إلى واقع عن سوء حفظى
فأرشدنى إلى ترك المعاصى
فإن العلم نور
ونور الله لا يهدى لعاص
“Aku pernah mengadu kepada guruku Waqi tentang buruknya hafalanku
Lalu dia menasehatiku untuk meninggalkan maksiat
Sesungguhnya ilmu itu cahaya
dan Cahaya Allah tidak akan diberikan kepada para pemaksiat“

Mungkin, inilah rahasianya. Meninggalkan jauh-jauh kemaksiatan dan dosa, lalu menggantikan dengan ketaatan dan kebaikan. Maka, dari situlah kemudahan-kemudahan dari Allah turun kepada kita...

"Semoga Allah memudahkan langkah kita untuk menghafal dan meneguhkan keyakinan kita di atas rel-Nya, Amiin Yaa Robbal A’lamin..."

0 komentar:

Posting Komentar